Anak pada usia Balita biasanya sudah mulai pandai dalam berbicara dan berkomunikasi dengan orang-orang yang ada disekitarnya. Kosa kata yang dimilikinyapun sudah sangat banyak dan sudah bisa ia fahami, meskipun terkadang banyak anak di usia itu yang belum bisa mengatakan huruf dengan jelas seperti huruf “R” yang dibaca “L”. Hal itu memang umum dan tidak terlalu membuat khawatir orang tua.
Namun, tidak semua anak pada usia yang normalnya harus sudah lancar berbicara bisa berkomunikasi dengan baik. Bahkan, ada sebagian anak terlambat bicara karena belum mampu berkomunikasi dengan baik dan lebih banyak diam. Dan hal ini tentu membuat orang tua terutama ibu menjadi khawatir dengan kondisi buah hatinya yang sedikit berbeda dengan teman sebayanya.
Dalam kasus ini, seseorang bisa dikatakan sebagai anak terlambat bicara jika umur anak 2 atau 3 tahun tetapi belum juga bisa berbicara dengan lancar atau hanya bisa mengucapkan potongan kata saja. Anak yang mengalami keterlambatan berbicara sebenarnya memiliki sosial, emosial, dan perkembangan intelegensi yang normal seperti anak lainnya. Biasanya masalah ini dialami oleh 5-10 persen anak usia pra sekolah dan cenderung lebih banyak dialami oleh anak laki-laki daripada perempuan.
Mengalami hambatan pendengaran seperti di akibatkan oleh infeksi telinga bisa menjadi salah satu faktor dari penyebab keterlambatan kemampuan bicara pada anak. Jika anak mengalami kesulitan dalam mendengar, maka akan menyebabkan anak sulit untuk meniru, memahami, dan menggunakan bahasa.
Adanya gangguan dalam perkembangan otak yang seharusnya merangsang kemampuannya dalam berbicara juga dapat menjadi penyebab terlambatnya kemampuan bicara pada anak. Sehingga kondisi ini dapat menyebabkan anak kesulitan dalam menggunakan bibir, lidah dan rahang untuk menghasilkan bunyi.
Apakah masalah keturunan juga merupakan faktor penyebab dari terlambatnya kemampuan anak dalam berbicara? Memang belum ada penelitian yang khusus mengenai ini. Namun, ada beberapa anak yang terlambat bicara karena memiliki riwayat keluarga yang memiliki masalah yang sama.
Faktor yang paling berpengaruh dalam keterlambatan berbicara pada anak adalah kurangnya komunikasi antara anak dan kedua orangtua yang seharusnya di latih dan di rangsang sejak ia bayi. Bahkan, banyak orang tua yang membiarkan anaknya menonton televisi dalam waktu yang lama tanpa sering mengajaknya berkomunikasi dan berinteraksi. Hal inilah menjadi penyebab anak terlambat bicara karena sudah terbiasa menjadi pendengar pasif di depan televisi.
Kurangnya asupan makanan yang bergizi pada anak tentunya juga akan mempengaruhi perkembangan otak dan fisiknya. Mulailah untuk memenuhi nutrisi penting yang dibutuhkan anak melalui susu dancow yang sangat bermanfa’at bagi tumbuh kembang si kecil.